Tanggung jawab Sosial suatu bisnis atau CSR (Corporate
Social Responsibility) dapat didefinisikan sebagai bentuk kepedulian suatu
bisnis terhadap lingkungan eksternal suatu bisnis melalui berbagai
kegiatan yang dilakukan dalam rangka penjagaan lingkungan, norma masyarakat,
partisipasi pembangunan, menjaga ketertiban serta berbagai bentuk tanggung
jawab sosial lainnya.
Selain definisi diatas masih ada definisi lain mengenai CSR
yakni Komitmen perusahaan dalam pengembangan ekonomi yang
berkesinambungan dalam kaitannya dengan karyawan beserta keluarganya,
masyarakat sekitar dan masyarakat luas pada umumnya, dengan tujuan
peningkatan kualitas hidup mereka (WBCSD, 2002).
Juga menurut Commission of The European
Communities, 2001, mendefinisikan CSR sebagai aktifitas yang berhubungan
dengan kebijakan-kebijakan perusahaan untuk mengintegrasikan
penekanan pada bidang sosial dan lingkungan dalam operasi bisnis
mereka dan interaksi dengan stakeholder .
CSR(Corporate Social Responsibility) berhubungan erat dengan
“pembangunan berkelanjutan“, di mana ada argumentasi bahwa suatu perusahaan
dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata
berdasarkan faktor keuangan, misalnya keuntungan atau deviden melainkan
juga harus berdasarkan konsekuensi sosial dan lingkungan untuk saat ini maupun
untuk jangka panjang.
- Benturan dengan Kepentingan Masyarakat
Proses produksi suatu suatu bisnis seringkali menyebabkan
benturan kepentingan (masyarakat dengan perusahaan). Terjadi pada berbagai
tingkat perusahaan (besar, menengah, maupun kecil). Benturan ini kerap kali
terjadi karena perusahaan menimbulkan polusi( udara, air, limbah, suara bahkan
mental kejiwaan ), hal-hal bersifat normatif dilanggar, ketertiban yang kurang
dan berbagai hal lainnya. Klasifikasi aspek pendorong tanggung jawab social
dalam menunaikan tanggung jawab social, perusahaan dituntut untuk menghindari
etika bisnis.
Berikut adalah contoh dari tindakan tidak etis atau tidak
legal dalam sebuah manajemen perusahaan :
- Penggunaan obat-obatan terlarang
- Pencurian oleh Para Pekerja atau Korupsi
- Konflik Kepentingan
- Pengawasan Kualitas atau Quality Control
- Penyalahgunaan informasi yang bersifat rahasia
- Penyelewengan dalam pencatatan keuangan
- Penyalahgunaan penggunaan asset perusahaan
- Pemecatan tenaga kerja
- Polusi Lingkungan
- Cara bersaing dari Perusahaan yang dianggap tidak etis
- Penggunaan pekerja atau tenaga kerja di bawah umur
- Pemberian hadiah kepada pihak-pihak tertentu yang terkait dengan pemegang kebijakan.
dan lain sebagainya
Untuk menjalankan tanggung jawab sosial, perusahaan dituntut
untuk mengindahkan etika bisnis.
Berikut adalah hal-hal pendorong dilaksanakannya etika
bisnis :
a. Dorongan dari pihak luar,
dari lingkungan masyarakat seringkali menghadapi kendala berupa adanya biaya
tambahan yang kadang cukup besar bagi perusahaan dan diperhitungkan biaya
tambahan untung-rugi usaha.
b. Dorongan dari dalam bisnis itu
sendiri, sisi humanism pebisnis yang melibatkan rasa,karsa,karya
yang ikut mendorong diciptakanya etika bisnis yang baik dan jujur. Penerapan
prinsip manejemen terbuka hubungan industrial pancasila, pengendalian mutu
terpadu dengan gugus kendali mutunya merupakan contoh penerapan manejemen yang
berorientasi hubungan kemanusian.
- Dorongan Tanggung Jawab Sosial
Klasifikasi masalah sosial yang mendorong pelaksanaan
tanggung jawab sosial pada sebuah bisnis :
a. Penerapan Manajemen Orientasi Kemanusiaan.
Prosedur administrasi serta jenjang kewenangan yang
berbelit-belit sering menyebabkan tekanan batin bagi para pebisnis maupun pihak
lain yang berhubungan. Hubungan yang kurang manusiawi pun kerap terjadi antara
perusahaan dengan pihak luar.
Penerapan manajemen akan menimbulkan hubungan yang serasi,
selaras, dan seimbang antara pelaku bisnis dan dari pihak luar. Manfaat
tersebut adalah, sebagai berikut :
- Peningkatan modal kerja karyawan yang berakibat membaiknya semangat dan produktivitas kerja.
- Adanya partisipasi bawahan dan timbulnya rasa ikut memiliki sehingga tercipta kondisi manajemen parsitipatif.
- Penurunan absen karyawan yang disebabkan kenyamanan kerja sebagai hasil hubungan kerja yang menyenangkan dan baik.
- Peningkatan mutu produksi yang diakibatkan oleh terbentuknya rasa percaya diri karyawan.
- Kepercayaan konsumen yang meningkat dan merupakan modal dasar bagi perkembangan selanjutnya dari perusahaan.
b. Ekologi dan gerakan pelestarian lingkungan.
Ekologi, yang menitikberatkan pada keseimbangan antara
manusia dan alam lingkungannya banyak dipengaruhi oleh proses produksi.
Contohnya, maraknya penebangan hutan sebagai bahan dasar industri, perburuan
kulit ular, penangkapan ikan dengan menggunakan bahan peledak.
c. Penghematan energi.
Pengurasan secara besar-besaran energi yang berasal dari SDA
yang tidak dapat dipengaruhi seperti batubara, minyak, dan gas telah banyak
terjadi. Kesadaran bahwa SDA tersebut tidak dapat diperbaharui telah mendorong
dilaksanakannya proses efisiensi serta mencari pengganti sumber daya tersebut,
yang diantaranya adalah pemanfaatan tenaga surya, nuklir, angin air serta laut.
d. Partisipasi pembangunan bangsa.
Kesadaran masyarakat pebisnis terhadap suksesnya pembangunan
sangat diperlukan. Dengan adanya kesadaran tersebut, akan membantu pemerintah
untuk menangani masalah pengangguran dengan cara ikut melibatkan penggunaan
tenaga kerja yang ada.
e. Gerakan konsumerisme.
Awal perkembangannya tahun 1960-an di Negara Barat yang
berhasil meberlakukan Undang-undang Perlindungan Konsumen.
Berikut adalah Tujuan dari gerakan konsumerisme ini adalah :
- Memperoleh
perhatian dan tindakan nyata dari kalangan bisnis terhadap keluhan
konsumen atas praktek bisnisnya. - Pelaksanaan
strategi advertensi atau periklanan yang realistic dan mendidik serta
tidak
menyesatkan masyarakat. - Diselenggarakan panel-panel disuksi antara wakil konsumen dengan produsen.
- Pelayanan purna jual yang lebih baik.
- Berjalannya
proses public relation (PR) yang lebih menitikberatkan pada kepuasan
konsumen daripada promosi semata.
- Etika Bisnis
Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan
kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan
individu, perusahaan dan juga masyarakat. Etika Bisnis dalam suatu perusahaan
dapat membentuk nilai, norma dan perilaku karyawan serta pimpinan dalam
membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang
saham, masyarakat.
Perusahaan meyakini prinsip bisnis yang baik adalah bisnis
yang beretika, yakni bisnis dengan kinerja unggul dan berkesinambungan yang
dijalankan dengan mentaati kaidah-kaidah etika sejalan dengan hukum dan
peraturan yang berlaku.
Etika Bisnis dapat menjadi standar dan pedoman bagi seluruh
karyawan termasuk manajemen dan menjadikannya sebagai pedoman untuk
melaksanakan pekerjaan sehari-hari dengan dilandasi moral yang luhur, jujur,
transparan dan sikap yang profesional.
a. Hubungan Antara Bisnis Langganan Dengan Konsumen
Merupakan pergaulan antara konsumen dengan produsen dan
paling banyak ditemui. Berikut beberapa contohnya :
- Kemasan yang berbeda-beda menyulitkan konsumen untuk membandingkan harga terhadap produk.
- Kemasan membuat konsumen tidak dapat mengetahui isi didalamnya sehingga diperlukan penjelasan tentang isi serta kandungan yang terdapat didalam produk tersebut.
- Promosi, terutama iklan merupakan gangguan etis yang paling utama.
- Pemberian servis dan garansi sebagai bagian dari layanan purna jual.
b. Hubungan Dengan Karyawan
Bentuk hubungan ini meliputi : penerimaan (recruitment),
latihan (training), promosi, transfer, demosi, maupun pemberhentian
(determination). Dimana semua bentuk hubungan tersebut harus dijalankan secara
objektif dan jujur.
c. Hubungan Antar Bisnis
Merupakan hubungan yang terjadi diantara perusahaan, baik
perusahaan kolega, pesaing, penyalur, grosir, maupun distributornya.
d. Hubungan Dengan Investornya
Pemberian informasi yang benar terhadap investor maupun
calon investor merupakan bentuk hubungan ini. Sehingga dapat menghindari
pengambilan keputusan yang keliru.
e. Hubungan Dengan Lembaga-Lembaga Keuangan
Hubungan dengan lembaga keuangan terutama Jawatan Pajak pada
umumnya merupakan hubungan yang bersifat financial, berkaitan dengan penyusunan
Laporan Keuangan.Pelaksanaan tanggung jawab sosial merupakan penerapan dan
pelaksanaan kepedulian bisnis terhadap lingkungan serta mengikuti etika bisnis.
Penerapan etika bisnis adalah maksud dari konsep Stakeholder yang berlawanan
dengan konsep Stockholder.
- Bentuk-Bentuk Tanggung Jawab Sosial suatu Bisnis
Penjabaran dari kepedulian sosial dari suatu bisnis
berbentuk pelaksanaan tanggung jawab sosial bisnis. Sejalan dengan itu dapat
dilihat bahwa semakin tinggi tingkat kepedulian sosial suatu bisnis maka
semakin meningkat pula pelaksanaan praktek bisnis etik masyarakat.
Beberapa bentuk pelaksanaan tanggung jawab sosial yang dapat
kita temui di Indonesia adalah :
- Pelaksanaan
Hubungan Industrialis Pancasila (HIP)
Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) merupakan bentuk pelaksanaan yang telah banyak dijalankan pengusaha dengan karyawannya dan dituangkan dalam buku. Dimana diatur kewajiban dan hak masing-masing pihak. Beberapa contoh hak karyawan adalah cuti, tunjangan hari raya, dan pakaian kerja. - Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
Penanganan limbah industri sebagai bagian dari produksi sebagai bentuk partisipasi menjaga lingkungan. - Penerapan
Prinsip Kesehatan Dan Keselamatan Kerja (K3)
Penekanan pada faktor keselamatan pekerja dengan menggunakan alat-alat yang berfungsi menjaga keselamatan, seperti topi pengaman, masker pelindung, maupun pakaian khusus lainnya. - Perkebunan
Inti Rakyat (PIR)
Sistem perkebunan yang melibatkan perkebunan besar milik negara dan kecil milik masyarkat. Perkebunan besar berfungsi sebagai inti dan motor penggerak perkebunan dimana semua bahan bakunya diambil dari perkebunan kecil disekitarnya yang berfungsi sebagai plasma. - Sistem
Bapak Angkat-Anak Angkat
Sistem ini melibatkan pengusaha besar yang mengangkat pengusaha kecil/menengah sebagai mitra kerja yang harus mereka bina. Terkadang hal ini menyebabkan masalah kepada pengusaha besar. Oleh karena itu, dibutuhkan kesadaran tinggi dalam pelaksanaannya.
Referensi:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar