1.Manajemen
A.Pengertian Manajemen dan Peranan Manajemen
Manajemen (atau mengelola) adalah pemberian suatu organisasi , apakah itu menjadi bisnis , sebuah organisasi non-profit, atau badan pemerintah. Manajemen meliputi kegiatan pengaturan strategi dari suatu organisasi dan koordinasi upaya karyawan atau relawan untuk mencapai nya tujuan melalui penerapan tersedia sumber daya , seperti keuangan , alam , teknologi , dan sumber daya manusia . Istilah "manajemen" juga dapat merujuk kepada orang-orang yang mengelola sebuah organisasi.
Manajemen juga merupakan disiplin akademik , sebuah ilmu sosial yang bertujuan untuk mempelajari organisasi sosial dan kepemimpinan organisasi. Manajemen belajar di perguruan tinggi dan universitas; beberapa derajat penting dalam manajemen adalah Bachelor of Commerce (B.Com.) dan Master of Business Administration (MBA) dan, untuk sektor publik, Master of Public Administration (MPA) derajat. Individu yang bertujuan menjadi peneliti manajemen atau profesor mungkin menyelesaikan Doctor of Business Administration (DBA) atau PhD dalam administrasi bisnis atau manajemen.
Dalam organisasi yang lebih besar, biasanya ada tiga tingkatan manajer, yang biasanya diselenggarakan dalam hirarki, struktur piramida. Manajer senior, seperti Direksi , Chief Executive Officer (CEO) atau Presiden dari sebuah organisasi, menetapkan tujuan strategis organisasi dan membuat keputusan tentang bagaimana organisasi secara keseluruhan akan beroperasi. manajer senior memberikan arahan kepada manajer menengah yang melaporkan kepada mereka. manajer menengah, contoh yang akan mencakup manajer cabang, manajer regional dan manajer bagian, memberikan arahan kepada para manajer lini depan. manajer menengah mengkomunikasikan tujuan strategis dari manajemen senior untuk para manajer lini depan. Manajer yang lebih rendah, seperti pengawas dan pemimpin tim garis depan, mengawasi pekerjaan karyawan biasa (atau relawan, di beberapa organisasi sukarela) dan memberikan arahan pada pekerjaan mereka.
Dalam organisasi yang lebih kecil, peran manajer memiliki ruang lingkup yang lebih luas. Seorang manajer dapat melakukan beberapa peran atau bahkan semua peran umum diamati pada sebuah organisasi besar. Ada banyak organisasi yang lebih kecil daripada yang lebih besar.
Pandangan tentang definisi dan ruang lingkup manajemen meliputi:
" Menurut Henri Fayol , "untuk mengelola adalah untuk meramalkan dan merencanakan, mengatur, perintah, untuk mengkoordinasikan dan mengendalikan." [1]
" Fredmund Malik mendefinisikan sebagai "transformasi sumber daya ke dalam utilitas."
" Manajemen dimasukkan sebagai salah satu faktor produksi - bersama dengan mesin, bahan dan uang.
" Ghislain Deslandes mendefinisikan sebagai "kekuatan rentan, di bawah tekanan untuk mencapai hasil dan diberkahi dengan kekuatan tiga kendala, imitasi dan imajinasi, beroperasi pada tingkat subjektif, interpersonal, kelembagaan dan lingkungan". [2]
" Peter Drucker (1909-2005) melihat tugas dasar manajemen sebagai dua: pemasaran dan inovasi . Namun demikian, inovasi juga terkait dengan pemasaran (inovasi produk adalah masalah pemasaran strategis pusat). Peter Drucker mengidentifikasi pemasaran sebagai esensi kunci bagi keberhasilan bisnis, tetapi manajemen dan pemasaran umumnya dipahami [ oleh siapa? ] Sebagai dua cabang yang berbeda dari pengetahuan administrasi bisnis.
Selain kategori besar manajemen, manajer pada berbagai tingkat hirarki memiliki peran manajerial yang berbeda. Seorang peneliti. Henry Mintzberg, mengkategorikan peran seorang manajer dan dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis utama, yaitu :
" Peran Decisional, membutuhkan manajer yang merencanakan strategi dan memanfaatkan sumber daya.
" Peran Interpersonal, memerlukan manajemen untuk mengarahkaan dan mengawasi karyawan dan organisasi.
" Peran Informasi adalah, mereka dimana para manajer memberikan dan mengirimkan informasi.
Sumber:Wikipedia.org
B.Latar belakang Sejarah Manajemen
1. Manajemen Kuno
Mesir (piramid) and China (Tembok Besar China)
Bangsa Venesia (lini perakitan kapal perang)
2. Adam Smith
Mempublikasi "The Wealth of Nations" pd tahun 1776
Pendukung konsep pembagian/spesialisasi kerja (division of labor: job specialization) untuk meningkatkan produktivitas pekerja
3. Revolusi Industri
Mengganti tenaga manusia dg tenaga mesin
Menciptakan organisasi besar berdasarkan kebutuhan manajemen.
Manajemen Ilmiah
Fredrick Winslow Taylor "Bapak" manajemen ilmiah
Publikasi: Principles of Scientific Management (1911)
A. Teori Manajemen Ilmiah
Menggunakan metoda ilmiah untuk menentukan "satu cara terbaik" untuk suatu tugas:
Menempatkan orang yg tepat pd pekerjaan tertentu dg perlengkapan dan alat yg tepat.
Memiliki metoda standar untuk melakukan pekerjaan.
Menyediakan insentif ekonomi kpd pekerja.
5 Prinsip Manajemen Taylor :
1.Mengembangkan sains bagi setiap elemen kerja individu, yang akan mengganti metoda rule-of-thumb yg lama.
2.Memilih kemudian melatih, mengajar, dan mengembangkan pekerja secara ilmiah.
3.Bekerjasama secara tulus dg pekerja demi menjamin semua pekerjaan yg dilakukan sesuai dg prinsip-prinsip ilmiah yg telah dikembangkan.
4.Membagi kerja dan tanggungjawab secara sama antara manajemen dan pekerja.
5.Manajemen mengambil alih seluruh pekerjaan pada saat hal itu lebih layak dilakukan ketimbang para pekerja.
Teori Administrasi Umum
>>Henri Fayol
Percaya bahwa praktik manajemen beda dari fungsi-fungsi organisasi (seperti: produksi, SDM, pemasaran, atau fungsi lainnya)
Mengembangkan prinsip-prinsip (14 prinsip organisasi) manajemen yg dapat diaplikasikan di segala situasi organisasi.
14 Prinsip Manajemen ala Fayol :
1.Pembagian kerja
2.Kewenangan
3.Disiplin
4.Kesatuan komando
5.Kesatuan arah
6.Mengutamakan kepentingan organisasi daripada kepentingan individu
7.Remunerasi
8.Sentralisasi
9.Rantai Skalar
10.Tatanan
11.Kesamaan
12.Stabilitas personalia
13.Initiatif
14.Semangat kebersamaan.
>>Max Weber
Mengembangkan teori kewenangan (authority) berdasarkan pd tipe ideal organisasi (bureaucracy)
menekankan pd aspek kemampuan rasionalitas, prediksi, non-personal (impersonality), kompetensi teknis, dan otoriter
Sumber : "Stephen P robbins Marry coulter 8th edition"
C.Fungsi dan proses manajemen
Seorang indurtriawan prancis bernama henry fayol berdasarkan hasil penelitian mengusulkan bahwa semua manajer melaksanakan lima fungsi manajemen:meraka merancang,mengorganisasi,memerintah,mengkoordinasi,dan mengendalikan.pada pertengahan 1950-an untuk pertama kalinya sebuah buku pelajaran manajemen menggunakan fungsi-fungsi merencanakan,mengorganisasi,menyusun staf,mengarahkan dan mengendalikan sebagai kerangka kerja. Fungsi perencanaan itu mencakup proses merumuskan sasaran,menetapkan suatu strategi untuk mencapai sasaran tersebut.dan menyusun rencana guna memadukan dan mengkoordinasikan sejumlah kegiatan. Para manajer bertanggung jawab merancang pekerjaan guna mencapai sasaran organisasi.fungsi itu disebu perngorganisasian. Fungsi manajemen terakhir yang dilakukan oleh para manajer adalah pengendalian Proses manajemen merupakan serangkain keputusan dan kegiatan kerja terus menerus yang dijalani para manajer sewaktu mereka merancang,mengorganisasi,memimpin dan mengendalikan artinya ialah bahwa sewaktu para manajer itu melakukan pekerjaan pengelolaan kegiatan-kegiatan mereka itu sering kali dilakukan secara terus menerus yaitu dalam suatu proses.
Sumber: http://nilaw601.blogspot.co.id
D.Ciri-Ciri Manajer Profesional
Dalam suatu perusahaan atau organisasi manapun pastinya terdapat proses manajemen di dalamnya. Proses manajemen adalah serangkaian keputusan dan kegiatan kerja yang terus menerus dimana manajer terlibat dalam merencana, mengorganisasi, mengarahkan, mengkordinasi dan mengawasi. Manajer memiliki peran penting dalam keterlaksanaan dan pencapaian dari rangkaian tersebut. Manajer profesional menjadi harapan semua organisasi bisnis sebagai leader yang baik, karena seorang manajer profesional bisa membawa kemajuan bagi organisasi bisnis. Berikut adalah ciri-ciri manajer profesional yaitu memiliki kepribadian dan fungsi sebagai :
1. Pemimpin Lambang (Figurehead)
Manajer profesional bertanggung jawab dan menjalankan sejumlah kewajiban rutin yang bersifat legal.
2. Pemimpin (Leader)
Manajer profesional harus dapat memotivasi, mengaktifkan, serta mengembangkan potensi karyawannya, bertanggung jawab untuk mengisi posisi yang kosong, dan memberikan instruksi-instruksi serta pembagian kerja. Seorang manager profesional selalu bekerja keras sehingga ia dihormati anggotanya. Dia percaya bahwa dia harus bekerja lebih keras daripada anggotanya untuk memberikan contoh yang baik.
3. Penghubung (Liaison)
Manajer profesional harus dapat memelihara dan memperluas jaringannya atau mitra bisnis.
4. Pemantau (Monitor)
Manajer profesional sebagai pusat saraf informasi internal dan eksternal tentang organisasi.
5. Penyebar (Dissiminator)
Manajer profesional bertugas meneruskan informasi yang diterima dari external kepada anggota atau karyawannya agar setiap orang memiliki suhu dan pengetahuan yang sama dalam bekerja.
6. Juru Bicara (Spokesperson)
Manajer profesioal juga meneruskan informasi kepada external atau mitra mengenai rencana, tindakan, kebijakan dan hasil organisasi berkaitan dengan pengambilan keputusan demi pencapaian tujuan bisnis. Seorang manager profesional percaya bahwa karyawan atau anggotanya mampu memberi andil untuk kesuksesan perusahaannya. Ia akan mengajak anggotanya untuk memberikan masukan-masukan, ide-ide, dan saran-saran untuk pemecahan masalah yang dihadapi di tempat kerja. Dia juga berkeinginan untuk mendengar, memahami dan menindak lanjuti kritikan dan tuntutan-tuntutan dari anggotanya.
7. Wirausaha (Enterpreneur)
Manajer profesional pandai dalam mencari peluang dan kesempatan yang ia lihat atau hadapi serta memprakarsai "proyek-proyek perbaikan" untuk membuat perubahan.
8. Pengendali Gangguan (Disturbance Handler)
Manajer profesional akan menjadi benteng dalam menghadapi kendala-kendala yang tidak dapat diselesaikan oleh anggotanya. Namun sebelumnya Ia akan menghargai hasil pekerjaan karyawannya lalu mengoreksi dengan cara yang profesional.
9. Pengalokasi Sumber Daya (Resource Allocator)
Manajer profesional bertanggung jawab terhadap alokasi segala sumber daya organisasi. Ia dapat memahami potensi dari anggotanya.
10. Perunding (Negotiator)
Manajer profesional harus dapat mewakili organisasinya pada perundingan-perundingan bisnis yang penting dan menyangkut keberlangsungan organisasinya.
Dari semua hal yang telah disebutkan di atas, harus disadari pula bahwa seprofesional apapun seorang manajer maka ia tetaplah seorang manusia. Dorongan, keterbukaan, masukan, dan bantuan dari anggotanya sangatlah berarti untuk menjadikannya lebih profesional. Posisi sebagai manajer tidak akan ada artinya tanpa jiwa leadership yang baik. Jiwa leadership-lah yang menuntun seorang menajer dapat menjadi manajer profesional. Jadi bila Anda sekarang masih merintis dibawah, latihlah terus jiwa leadership Anda, lalu bersiaplah naik tingkat untuk menjadi manajer profesional.
Sumber: http://zahiraccounting.com/id/blog/10-ciri-ciri-manajer-profesional/
E.Ketrampilan Manajemen Yang Dibutuhkan
Dalam sebuah organisasi, keberadaan seorang pemimpin atau manajer mutlak diperlukan. Hal ini dikarenakan dalam organisasi atau perusahaan haruslah ada seseorang yang dapat memimpin, mendorong, dan menjadi panutan anak buahnya. Pemimpin atau manajer ini merupakan sosok yang bekerja melalui orang lain untuk mencapai apa yang menjadi visi dan misi perusahaan/organisasi dengan mengkoordinasikan berbagai kegiatan yang ada dalam organisasinya.
Karena peran utama seorang manajer adalah untuk memimpin, memotivasi, dan mendorong karyawan untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan organiasi, maka setiap manajer harus memiliki ketrampilan dasar di bidang manajemen bisnis agar dapat mengelola timnya secara efektif. Untuk dapat meraih apa yang menjadi tujuan perusahaan/organisasi, seorang manajer harus mampu merencanakan, mengatur, dan mengendalikan sumber daya yang ada, termasuk sumber daya manusia. Sehingga penting bagi seorang manajer untuk memiliki skill dan kualitas yang mumpuni agar dapat melakukan tugasnya dengan baik.
Beberapa skil yang harus dimiliki oleh seorang manajer adalah :
1. Ketrampilan konseptual:
Hal ini terkait dengan kemampuan dalam membuat konsep, ide dan menyampaikan gagasan untuk kemajuan perusahaan. Ide-ide tersebut dituangkan dalam rencana kegiatan atau sering disebut rencana kerja. Selain itu manajer hendaklah juga memiliki visi ke depan, misi yang jelas, program kerja yang aktual, serta menjaga competitive advantage dalam organisasi.
2. Ketrampilan komunikasi:
Seorang manajer harus mampu berinteraksi dengan baik dengan banyak orang. Saat berkomunikasi dengan bawahan, maka dia harus dapat berkomunikasi secara persuasif dan bersahabat. Ketika berkomunikasi dengan rekan kerja harus saling menghormati dan saat berkomunikasi dengan jajaran manajemen dan konsumen, dia harus dapat melayaninya dengan baik. Menjaga komunikasi yang baik dengan semua orang akan mendorong orang-orang disekitarnya menjadi tim terbaiknya.
3. Ketrampilan teknis:
Memiliki kemampuan dalam bidang informasi teknologi atau bidang lainnya merupakan keunggulan atau nilai lebih bagi seorang manajer. Memiliki ketrampilan teknis merupakan bekal yang harus dimiliki oleh seorang manajer, sehingga dia tidak hanya memahami konsep, namun juga dapat menciptakan efektivitas dan efisiensi.
4. Ketrampilan manajemen waktu:
Seorang manajer harus mampu mengalokasikan waktu untuk mendapatkan hasil yang optiomal. Kemampuan ini akan diuji pada saat menyusun rencana sebuah project, dimana tidak hanya masalah manajemen waktu saja yang harus diperhatikan, tapi juga membuat skala prioritas.
5. Ketrampilan membuat keputusan:
Kemampuan untuk mengidentifikasi masalah dan dapat meninjau secara komprehensif, termasuk memberikan solusi dalam memecahkan masalah adalah ketrampilan yang harus dimiliki setiap manajer. Mengambil keputusan hendaklah tidak dilakukan dengan terburu-buru, namun seringkali manajer harus mengambil keputusan dengan cepat di saat yang mendesak.
6. Ketrampilan kepemimpinan:
Manajer harus benar-benar menjadi seorang pemimpin dan tidak mengindahkan hal-hal yang tidak perlu. Menjalankan program kerja dan evaluasi membutuhkan komitmen dan ketegasan. Manajer yang tangguh akan mendorong terciptanya trust di lingkungan kerjanya dan menciptakan teamwork yang solid.
Berbagai ketrampilan tersebut merupakan skill dasar yang harus dimiliki seorang manajer. Dengan memiliki ketrampilan manajemen tersebut, maka seorang manajer dapat menjalankan tugasnya secara profesional dan efektif.
Sumber: http://zahiraccounting.com/id/blog/ketrampilan-manajemen-yang-dibutuhkan/
2.Organisasi
A.Definisi Organisasi
Terdapat beberapa teori dan perspektif mengenai organisasi, ada yang cocok satu sama lain, dan ada pula yang berbeda.Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah bagi orang-orang untuk berkumpul, bekerja sama secara rasional dan sistematis, terencana, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.
Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut.
" Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama .
" James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
" Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
" Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat.Organisasi yang dianggap baik adalah organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat di sekitarnya, karena memberikan kontribusi seperti; pengambilan sumber daya manusia dalam masyarakat sebagai anggota-anggotanya sehingga menekan angka pengangguran.
Orang-orang yang ada di dalam suatu organisasi mempunyai suatu keterkaitan yang terus menerus.Rasa keterkaitan ini, bukan berarti keanggotaan seumur hidup.Akan tetapi sebaliknya, organisasi menghadapi perubahan yang konstan di dalam keanggotaan mereka, meskipun pada saat mereka menjadi anggota, orang-orang dalam organisasi berpartisipasi secara relatif teratur.
Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi
B.Pentingnya mengenal organisasi
Kepribadian akan muncul dan berkembang dengan seiringnya waktu. Kepribadian kita pun tidak bisa terbentuk karena pendidikan formal yang kita jalani. Kenapa ? karena pendidikan formal itu hanya membentuk hardskill kita. Lalu dimana kita bisa membentuk kepribadian kita ? yap ! dengan mengikuti suatu organisasi.Kita mungkin berpikir 'untuk apa mengikuti kegiatan yang kerjanya cuma menghabiskan waktu dan tenaga ?'. Itu adalah salah besar, karena berorganisasi sama saja dengan mendidik kita untuk jadi makhluk sosial. Dengan berorganisasi, kita diajari cara menghargai pendapat dan perbedaan serta cara memimpin yang baik. Dengan begitu softskill kita akan berkembang dan nantinya akan sangat digunakan dalam dunia kerja.
Organisasi memiliki jiwa, karakter, jati diri, sejarah, kisah, suka, sedih, cita-cita, harapan dan lain-lain. Ada beberapa hal yang harus kita sadari dalam berorganisasi. Bahwa organisasi ini milik banyak orang, semua anggota, bukan milik pengurus atau ketua. Sedemikian banyak orang yang memiliki karakter, sifat, bahasa, kebiasaan yang berbeda memberi kita kesempatan belajar jenisjenis manusia. Jika organisasi tersebut memang tidak bisa diperbaiki dari dalam, dengan atau tanpa kehadiran kita, memang sebaiknya kita keluar. Tetapi jika kita berpikir lebih luas karena organisasi ini dapat memberi manfaat bagi banyak orang, dan kita merasa mampu memperbaikinya, sebaiknya kita tetap bertahan. Seringkali organisasi ditangani secara salah, dan mungkin kita orang yang terpilih untuk berperan lebih. Apa yang kita tahu, tidak ada usaha yang sia-sia. Membangun organisasi, sejatinya juga membangun kepribadian kita. Apalagi jika dalm usia muda sudah mengenal dunia organisasi.
Tapi, jangan berpikir kalau kita hanya ikut-ikutan saja dalam mengikuti suatu organisasi kita langsung mempunyai kepribadian yang bagus. Karena dalam pembentukan kepribadian itu butuh proses. Apabila kita dalam organisasi tersebut sangat berperan dalam kegitan dan mempunyai tujuan yang jelas serta memiliki benih sifat kepemimpinan, tanggung jawab, bijaksana, dan sebagainya untuk mengikuti suatu organisasi kemahasiswaan dengan harapan dapat mengembangkan sifat-sifat tersebut sehingga terbentuklah kepribadian yang baik.
Setelah kita tau bagaimana organisasi itu sangat membentuk kepribadian seseorang dengan sangat luarbiasa. Pasti betapa ruginya orang yang hanya berdiam diri tanpa melakukan suatu kegiatan. Apalagi kini kita sudah mengenal apa itu suatu organisasi. Mumpung kita para mahasiswa yang masih mencari kepribadian, pasti bila mengikuti organisasi sangat membantu kita dalam pembentukan kepribadian itu sendiri.
Sumber : http://www.scribd.com/doc/54782615/artikel-masalah-organisasi
C.Bentuk-Bentuk Organisasi
1. Organisasi Fungsional
Suatu organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada kepala bagian yang mempunyai jabatan fungsional untuk dikerjakan kepada para pelaksana yang mempunyai keahlian khusus.
2. Organisasi Fungsional dan Garis
Bentuk organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada kepala bagian dibawahnya yang mempunyai keahlian tertentu serta sebagian dilimpahkan kepada pejabat fungsional yang koordinasinya tetap diserahkan kepada kepala bagian.
3. Organisasi Komite
Bentuk organisasi dimana tugas kepemimpinan dan tugas tertentu dilaksanakan secara kolektif oleh sekelompok pejabat, yang berupa komite atau dewan atau board dengan pluralistic manajement.
4. Organisasi Garis dan Staff
Suatu bentuk organisasi dimana pelimpahan wewenang berlangsung secara vertical. Manajer ditempatkan satu atau lebih pejabat staff yang tidak mempunyai wewenang memerintah tetapi hanya sebagai penasehat.
5. Organisasi Ganisasi Matrix
Organisasi dimana penggunaan struktur organisasi menunjukan dimana para spesialis yang mempunyai keterampilan dimasing-masing bagian dari bagian perusahaan dikumpulkan lagi menjadi satu untuk mengerjakan suatu proyek yang harus diselesaikan.
D.Prinsip-prinsip Organisasi
Berkaitan dengan pembentukan atau penyusunan suatu organisasi, maka perlu diperhatikan beberapa prinsip-prinsip atau asas organisasi. Diantaranya adalah:
a. Perumusan Tujuan yang Jelas. Tujuan dan arah merupakan hal yang sangat penting
dalam pembentukan suatu organisasi. Karena dari tujuan ini akan terlihat hasil yang
akan dicapai baik itu secara fisik maupun non fisik.
b. Pembagian kerja. Dalam pembentukan suatu organisasi harus terlihat dengan jelas
akan pembagian kerja dari masing-masing unit (sub) organisasi, hal ini supaya tidak
terjadinya tumpang tindih aktivitas dan dapat menghambat tercapainya suatu tujuan.
c. Delegasi kekuasaan. Dengan adanya pembagian kerja tersebut yang jelas maka
akan telihat pula garis komando dan delegasi kekuasaan (wewenang) dari masing-
masing unit kerja.
d. Rentang kekuasaan. Rentang kekuasaan merupakan penjabaran dari pendelegasian
suatu kekuasaan. Parameter dan tolok ukur pun harus menjadi bagian dari rentang
kekuasaan, sehingga tidak timbul diktatoris kekuasaan atau kesewenangan
kekuasaan tersebut.
e. Tingkat pengawasan. Penggambaran tingkat pengawasan yang timbul antar atasan
dengan sub (unit) bawahannya harus lah terlihat dalam struktur organisasi tersebut.
Sehingga batasan apa yang menjadi hak dan kewajiban baik itu atasan maupun
bawahan akan tercipta.
f. .Kesatuan perintah dan tanggung jawab. Dengan tergambarnya struktur organisasi yang jelas
maka kesatuan perintah atau komando akan terlihat pula. Begitu juga dengan tanggung j
awab dari orang yang memberikan delegasi (perintah) akan nampak.
g. Koordinasi. Ini pun harus terlihat dengan jelas dalam penyusunan suatu organisasi. Koordinasi
dari masing-masing divisi atau unit kerja akan tercipta. Dengan demikian tujuan suatu
organisasi ini akan semakin cepat tercapai.
E.Sebab Keberhasilan dan Kegagalan Organisasi
Sebab keberhasilan dan kegagalan suatu organisasi dapat ditinjau dari beberapa faktor, yaitu:
a. Faktor intern: faktor yang berasal dari dalam organisasi itu sendiri. Faktor ini dapat meliputi
pemimpin dalam organisasi, pekerja (staf), cara pengaturan dan pengembangan organisasi,
dan sebagainya.
b. Faktor ekstern: faktor yang berasal dari luar yang kerap kali ikut mempengaruhi keberhasilan
dan kegagalan suatu organisasi.
Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen
http://saefulbafri009.blogspot.com/2010/11/organisasi-manajemen-bab-5.html
http://candygloria.wordpress.com/2010/10/28/manajemen-dan-organisasi/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar