Disusun Oleh:
-Caliv Farido (21216510)
-M.Gallant I.A (24216171)
-Rheza Renaldi (26216284)
-Surya Damar (27216198)
Kelas:1EB18
Kelompok:3
-M.Gallant I.A (24216171)
-Rheza Renaldi (26216284)
-Surya Damar (27216198)
Kelas:1EB18
Kelompok:3
A. Definisi
Pengertian perdagangan internasional merupakan
hubungan kegiatan ekonomi antarnegara yang diwujudkan dengan adanya proses
pertukaran barang atau jasa atas dasar suka rela dan saling menguntungkan.
Perdagangan
Internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara
dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama.
Penduduk yang dimaksud dapat berupa :
ü Antarperorangan
(individu dengan individu).ü
ü Anatyara
individu dengan pemerintah suatu negara lainü
Di banyak negara,perdagangan
internasional menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan GDP. Meskipun
perdagangan internasional telah terjadi selama ribuan tahun, dampaknya terhadap
kepentingan ekonomi, sosial, dan politik, tetapi baru dirasakan beberapa abad
belakangan.
Perdagangan Internasional pun turut
mendorong industrialisasi, kemajuan transportasi, globalisasi, dan kehadiran
perusahaan multinasional.
B. Teori
Perdagangan
Internasional Menurut Amir M.S.,
bila dibandingkan dengan pelaksanaan perdagangan didalam negeri, perdagangan
internasional sangatlah rumit dan kompleks. Kerumitan tersebut antara lain
disebabkan karena adanya batas-batas politik dan kenegaraan yang dapat menghambat
perdagangan, misalnya dengan adanya bea, tarif, atau quota barang impor. Selain
itu kesullitan lainnya timbul karena adanya perbedaan budaya, bahasa, mata
uang, taksiran dan timbangan, dan hukum dalam pedagangan.
Model Ricardian memfokuskan pada
kelebihan komparatif dan mungkin merupakan konsep paling penting dalam teori
perdagangan internasional.
Manfaat atau keuntungan perdagangan
internasional dapat dijelaskan dengan dua teori yaitu: 1) Teori keunggulan
mutlak (absolut advantage theory) Teori ini dikemukakan oleh Adam Smith dalam
bukunya The Wealth of Nations (1776) yang menyebutkan bahwa suatu negara
dikatakan mempunyai keunggulan mutlak atas barang tertentu apabila negara
tersebut mampu memproduksinya dengan biaya lebih rendah dibanding negara lain.
Dalam rangka mencapai keunggulan multak. Adam Smith mengemukakan ide tentang
pembagian kerja internasional (spesialisasi). Dengan adanya spesialisasi
internasional ini akan memiliki keuntungan.
2)
Teori keunggulan komparatif (comparative advantage theory) Teori keunggulan
komparatif pertama kali diperkenalkan pada tahun 1817 oleh David Ricardo,
karena itu biasa disebut juga sebagai prinsip keunggulan komparatif Ricardian.
Dalam teori ini Ricardo merasa kurang puas dengan teori Adam Smith, kemudian
diperbaiki dengan mengajukan dua perbedaan dalam perdagangan:
·
Perdagangan dalam negeri
·
Perdagangan luar negeri
C. Manfaat
Perdagangan Internasional
Menurut
Sadono Sukirno, manfaat perdagangan internasional adalah sebagai berikut:
ü Memperoleh
barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri,ü banyak faktor-faktor
yang mempengaruhi perbedaan hasil produksi di setiap negara.
Faktor-faktor
tersebut diantaranya:
Kondisi
geografi, iklim, tingkat penguasaan iptek dan lain-lain
Dengan
adanya perdaganganinternasional, setiap negara mampu memenuhi kebutuhan yang
tidak di produksi sendiri.
Manfaat
perdagangan internasional lainnya adalah sebagai berikut:
1.
Efisiensi Melalui perdagangan internasional, setiap negara tidak perlu memproduksi
semua kebutuhannya, tetapi cukup hanya memproduksi apa yang bisa diproduksinya
dengan cara yang paling efisien dibandingkan dengan negara-negara lain. Dengan
demikian, akan tercipta efisiensi dalam pengalokasian sumber daya ekonomi
dunia.
2.
Perluasan konsumsi dan produksi Perdagangan internasional juga memungkinkan
konsumsi yang lebih luas bagi penduduk suatu negara.
3.
Peningkatan produktifitas Negara-negara yang berspesialisasi dalam memproduksi
barang tertentu akan berusaha meningkatkan produktivitasnya. Dengan demikian
mereka akan tetap unggul dari negara lain dalam memproduksi barang tersebut.
4. Sumber penerimaan negara Dalam perdagangan
internasional juga bisa menjadi sumber pemasukan kas negara dari pajak-pajak
ekspor dan impor.
Dampak
Positif Perdagangan Internasional
1.
Meningkatkan Kesejahteraan
2.
Mempercepat Pembangunan
3.
Meningkatkan sumber daya manusia
4. Alih Teknologi
Dampak
Negatif Perdagangan Internasional
1.
Menimbulkan ketergantungan kepada negara lain
2.
Cenderung statis
3.
Pengusaha yang tidak kompetitif terancam gulung tikar
4.
Adanya perubahan nilai sosial budaya
D. Ruang
Lingkup Perdagangan Internasional
Seperti yang dijelaskan sebelumnya
bahwa dalam ekonomi internasional, hal pertama yang berkaitan adalah
perdagangan internasional. Perdagangan internasional itu sendiri berkaitan
dengan beberapa kegiatan yaitu : perdagangan internasional melalui perpindahan
barang, jasa dasi suatu negara kenegara yang lainnya yang biasa disebut
transfer of goods and services
perdagangan internasional melalui
perpindahan modal melalui investasi asing dari luar negeri kedalam negeri atau
yang disebut dengan transfer of capital perdagangan internasional melalui
perpindahan tenaga kerja yang berpengaruh terhadap perndapatan negara melalui
devisa dan juga perlunya pengawasan mekanisme perpindahan tenaga kerja yang
disebut dengan transfer of labour.
perdagangan internasional yang
dilakukan melalui perpindahan teknologi yaitu dengan cara mendirikan pabrik-pabrik
dinegara lain atau yang biasa kita sebut transfer of technology. Perdagangan
internasional yang dilakukan dengan penyampaian informasi tentang kepastian
adanya bahan baku dan pangsa pasar atau yang disebut dengan transfer of data
ekonomi internasional menyangkut beberapa hal yang berkaitan dengan negara
seperti :
- Mobilitas faktor produksi seperti tenaga
kerja dan modal yang relatif lebih sukar (imobilitas faktor produksi)
-
sistem keuangan, perbankan, bahasa, kebudayaan serta politik yang berbeda
faktor-faktor poduksi yang dimiliki (faktor endowment) berbeda sehingga dapat
menimbulkan perbedaan harga barang yang dihasilkan.
Oleh karena itu pada dasarnya ekonomi
internasional membahas tentang ketergantungan ekonomi antar negara yang pada
dasarnya dipengaruhi dan mempengaruhi hubungan politik, sosial, budaya dan
militer antar negara.
Ekonomi internasional berkaitan
dengan perdagangan antar negara akan membahas tentang pola perdagngan
internasional, teori perdagangan internasional, Foreign Direct Investment,
Neraca Perdagangan, kerjasama tarif, blok perdagangan, kebijakan ekonomi
internasional, sistem moneter internasional dan multinational corporation (MNC).
E. Faktor-faktor
yang mempengaruhi perdagangan internasional
Banyak
faktor yang mendorong suatu negara melakukan perdagangan internasional, di
antaranya sebagai berikut :
ü Untuk
memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeriü
ü Keinginan
memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatanü negara
ü Adanya
perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan danü teknologi dalam mengolah
sumber daya ekonomi
ü Adanya
kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu pasar baru untukü menjual produk
tersebut.
ü Adanya
perbedaan keadaan seperti sumber daya alam, iklim, tenagaü kerja, budaya, dan jumlah
penduduk yang menyebabkan adanya perbedaan hasil produksi dan adanya
keterbatasan produksi.
ü Adanya
kesamaan selera terhadap suatu barang.ü Keinginan membuka kerja sama, hubungan
politik dan dukungan dariü
negara lain.
ü Terjadinya
era globalisasi sehingga tidak satu negara pun di dunia dapatü hidup sendiri.
Faktor-faktor
yang mendorong terjadinya perdagangan antarnegara, diantaranya:
(a) Keanekaragaman
Kondisi Produksi Keanekaragaman kondisi
produksi merujuk kepada potensi faktor-faktor produksi yang dimiliki suatu
negara. Contohnya Indonesia, memiliki potensi besar dalam memproduksi
barang-barang hasil pertanian. Dengan kata lain, melalui perdagangan, suatu
negara dapat memperoleh barang yang tidak dapat dihasilkannya di dalam negeri.
(b) Penghematan
Biaya Produksi/Spesialisasi
Perdagangan internasional memungkinkan suatu
negara memproduksi barang dalam jumlah besar, sehingga menghasilkan increasing
returns to scale atau biaya produksi rata-rata yang semakin menurun ketika
jumlah barang yang diproduksi semakin besar. Jadi, apabila suatu negara
berspesialisasi memproduksi barang tertentu dan mengekspornya, biaya produksi
rata-ratanya akan turun.
(c) Perbedaan
Selera
Sekalipun kondisi produksi di semua negara adalah sama,
namun setiap negara mungkin akan melakukan perdagangan jika selera mereka
berbeda. Contohnya, Norwegia mengekspor daging dan Swedia mengekspor ikan.
Kedua negara akan memperoleh keunggulan dari perdagangan ini dan jumlah orang
yang berbahagia meningkat.
F.
Kebijakan Perdagangan Internasional
Kebijakan
perdagangan internasional setiap negara berbeda dengan negara lain. Ada negara
yang memilih menjalankan kebijakan perdagangan bebas (free trade), ada yang
memilih menjalankan kebijakan perdagangan proteksionis, dan ada pula yang
memilih gabungan keduanya.
a) Perdagangan
Bebas
Perdagangan
bebas adalah keadaan ketika pertukaran barang/jasa antarnegara berlangsung
dengan sedikit ataupun tanpa rintangan. Menurut aliran fisiokratis dan aliran
liberal (klasik), liberalisasi perdagangan dapat memacu kinerja ekspor dan
pertumbuhan ekonomi karena beberapa alasan berikut.
(1)
Perdagangan Bebas cenderung memacu persaingan, sehingga menyempurnakan skala
ekonomis dan alokasi sumber daya.
(2)
Perdagangan bebas mendorong peningkatan efisiensi, perbaikan mutu produk, dan
perbaikan kemajuan teknologi sehingga memacu produktivitas faktor produksi.
(3)
Perdagangan bebas merangsang pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan serta
memupuk tingkat laba, tabungan, dan investasi.
(4)
Perdagangan bebas akan lebih mudah menarik modal asing dan tenaga ahli, laba,
tabungan, dan investasi.
(5)
Perdagangan bebas memungkinkan konsumen menghadapi ruang lingkup pilihan yang
lebih luas atas barang-barang yang tersedia.
b. Perdagangan Proteksionis
Salah satu tujuan kebijakan
perdagangan proteksionis adalah untuk meningkatkan daya saing produk diluar
negeri. Menurut pengatur kebijakan proteksionis, nilai tukar (terms of trade)
barang manufaktur, yaitu ekspor utama negara-negara maju, sering dinilai lebih
tinggi dari nilai tukar barang primer, yaitu ekspor utama negara-negara
berkembang. Itulah yang menjadi alasan utama timbulnya kebijakan perdagangan
proteksionis.
Dalam kenyataannya, terdapat
beberapa alat kebijakan perdagangan proteksionis yang digunakan oleh hampir semua
negara. Beberapa diantaranya adalah tarif atau bea masuk,
kuota,
subsidi, dan larangan impor.
1) Tarif
atau Bea Masuk
Tarif atau bea masuk adalah pajak yang
dikenakan terhadap barang yang diperdagangkan baik barang impor maupun ekspor.
2) Kuota
Kuota adalah batas maksimum jumlah barang
tertentu yang bisa diimpor dalam periode tertentu, biasanya satu tahun.
3) Subsidi
Subsidi terhadap biaya produksi barang
domestik akan menurunkan harga, sehingga produksi domestik dapat bersaing
dengan barang impor dan akan mendorong konsumen membelinya.
4) Larangan
Impor
Karena alasan-alasan tertentu, baik yang bersifat ekonomi
maupun politik, suatu negara tidak menghendaki impor barang tertentu.
G. Masalah
yang di bahas dalam Perdagangan international
ü Beberapa
permasalahan yang sedang dihadapi dalam ekonomi internasional saat ini
adalah Meningkatnya proteksi perdagangan
negara-negara dengan membentukü
blok perdagangan seperti Uni Eropa, Blok Perdagangan Amerika Utara (NAFTA),
Blok Perdagangan Amerika Serikat dengan Australia dan Selandia Baru (ANZUS)
serta blok perdagangan Asia Timur yang dipelopori oleh Jepang.
ü Permasalahan
kemiskinan di Negara Dunia Ketiga yang timpang denganü kesejahteraan di
negara-negara maju.
ü Kesiapan
dan ketidaksiapan negara-negara yang menghadapi pasarü bebas di kawasan. fluktuasi
nilai tukar mata uang negara-negara dalam sistem moneter yang mengambang yang
dapat mengguncang perekonomian domestik suatu negara seperti yang terjadi pada
kawasan Asia Tenggara pada tahun 1997-1998.
ü Persaingan
Dolar Vs Euro sebagai mata uang dunia.ü
H. Hubungan
ilmu ekonomi /Perdagangan International dengan ilmu ekonomi lain
Terdapat banyak pengertian tentang
ekonomi internasional dan bahkan studi ini sering disamakan dengan perdagangan
internasional atau bisnis internasional.
Harry Waluya menjelaskan pengertian
ekonomi internasional sebagai aplikasi dari ilmu ekonomi mikro dan ekonomi
makro, selanjutnya dapay dilakukan suatu penerapan teori yang khusus
mempelajari masalah hubungan ekonomi antar suatu negara dengan negara lainnya,
yaitu dalam cabang ilmu ekonomi internasional sebagai cabang ilmu ekonomi yang
benar-benar telah diperas menjadi materi tersendiri yang disebut Teori Murni
Perdagangan Internasional (The Pure Theory on International Trade).
Nopirin mendefinisikan ekonomi
internasional seperti ilmu ekonomi biasa yang mempelajari alokasi sumber daya
yang langka guna memenuhi kebutuhan manusia, hanya saja problematikanya berada
dalam lingkup internasional.
Ilmu ekonomi internasional berusaha
mempelajari bagaimana hubungan ekonomi antar satu negara dengan negara lain
yang dapat berpengaruh pada alokasi sumber daya baik dikedua negara maupun di
negara yang lain. wujud hubungan ekonomi antar negara ini dapat berupa perdagangan,
investasi, pinjaman, bantuan serta kerja sama internasional.
Sumber:
-http://staff.unila.ac.id/sigit/files/2012/08/Perdagangan-Luar-Negeri.pdf
-http://www.studiobelajar.com/perdagangan-internasional/
-https://id.wikipedia.org/wiki/Perdagangan_internasional
-http://seputarpengertian.blogspot.co.id/2014/11/seputar-pengertian-
perdagangan-luar-negeri.html
-http://indagkop.kaltimprov.go.id/pages/perdagangan-luar-negeri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar